Sabtu, 10 Februari 2018

PERHITUNGAN SUBNETTING


ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

Apa kabar semua? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah swt. Dan senantiasa dilindungi-Nya. Amiiin….
Disini saya akan menuliskan blog tentang Perhitungan Subnetting. Berikut ini caranya….


 
A. PENDAHULUAN 

Setelah kita mempelajari pengertian subnetting dengan baik, kini saatnya kita mempelajari tentang cara perhitungan subnetting.
  • Pengertian
    Subnetting adalah cara memecahkan satu saringan menjadi beberapa sub jaringan.
  • Latar Belakang
    Ingin membantu mereka yang belum mengetahui tentang cara perhitungan subnetting
  • Maksud dan Tujuan
    Agar memudahkan orang lain mempelajari dan memahami tentang cara perhitungan subnetting.

     
B. URAIAN MATERI
Ada 2 bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR(Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi ini menggunakan alamat dasar (alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan.

Perhitungan subnetting bisa dilakukan denan dua cara, yaitu cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pertanyaan tentang perhitungn subnetting berkisar di empat masalah : jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, dan alamat host-broadcast.

Penulisan IP Address umumnya adalah 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, mengapa demikian? Itu artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binary 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya : 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini disebut dengan CIDR(Classless Inter-Domain Routing) yang pertama kali diperkenalkan oleh IEFT pada tahun 1992.

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting :


Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9 255.255.140.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.155.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

Subnetting pada IP Address kelas C

Pada alamat kelas C, hanya tersedia 8 bit untuk mendefinisikan host. CIDR /25 sampai /32. Subnet mask kelas C yang mungkin adalah :

Binary;Desimal;Singkatan

10000000; 128; /25 (tidak valid)
11000000; 192; /26
11100000; 224; /27
11110000; 240; /28
11111000; 248; /29
11111100; 252; /30
11111110; 254; /31 (tidak valid)
Contoh perhitungan subnetting :
Subnetting dengan Network Address 192.168.1.0/26

Analisa : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan subnet mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan :
1. Jumlah Subnet=22, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Jadi jumlah subnet adalah 22=4 subnet
2. Jumlah Host per subnet=2y-2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26-2=62 host
3. Blok Subnet=256-192(nilai oktet terakhir subnet mask)=64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Host dan Broadcast yang valid.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.


Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255


Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah :
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
 
Subnetting pada IP Address Kelas B

CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30(kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan meju (coeunter) dari 0,1,2,3, dst.
 
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24

 
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

 
Kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subney mask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.

Analisa : 172.16.0.0 brarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan :
1. Jumlah Subnet=2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir. Jadi jumlah subnet adalah 22=4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet=2y-y, diman y adalah kebalikan dari x, yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214-2=16.382 host.
3. Blok Subnet=256-192=64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid.
Subnet Mask 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.154 172.16.255.54
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16.255.255

Kita coba menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.

Analisa : 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan subnet mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan :
1. Jumlah Host= 29=512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet=27-2=126 host
3. Blok Subnet=256-128=128. Jadi lengkapnya adalah (0,128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid.
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 ... 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 ... 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 ... 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 ... 172.16.255.255

 
Subnetting pada IP Address Class A

Pada Class A, konsepnya semua sama. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kemudian subnet mask yang bisa digunkan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.

Analisa : 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan subnet nask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Perhitungan :
1. Jumlah Subnet=28=256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet=216-2=65534 host
3. Blok subnet=256-255=1. Jadi subnet lengkapnya : 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid.
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 ... 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 ... 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 ... 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 ... 10.254.255.255 10.255.255.255

C. KESIMPULAN
Semua penghitungan subnet berasumsikan bahwa IP-Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default.

D. REFERENSI DAN DAFTAR PUSTAKA

http://akbarvj.blogspot.co.id/p/blog-page_8588.html

Cukup sampai sini blog saya pada kesempatan kali ini, sampai jumpa di blog yang selanjutnya. Semoga bermanfaatb :):):)

WASSALAMU'ALAIKUM WR. WB

0 komentar:

Posting Komentar