Senin, 26 Februari 2018

KEPRIBADIAN

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Haii guys !!!
Apa kabar? Semoga baik ya!
Sebelum saya menuliskan materi ini, saya ingin mengucapkan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya sehingga saya diberikan nikmat kesehatan, nikmat hidup, dan masih banyak lagi yang tidak mungkin dapat saya sebutkan satu per satu. Tidak lupa sholawat ma'assalam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaatnya illa yaumil qiyamah...

Oke guys, kali ini saya akan menuliskan sedikit materi tentang Kepribadian. Apa itu kepribadian? Mungkin sebagian dari kalian sudah mengetahui apa itu kepribadian. Ada yang belum tahu? Tenang guys, saya akan memaparkan apa itu kepribadian. Langsung saja, ini dia materinya...

Image result for kepribadian

A. PENDAHULUAN

1. Pengertian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.

2. Latar Belakang
Ingin mengingatkan kepada seseorang agar tidak lupa diri, dan dapat mengenali diri sendiri.

3. Maksud dan Tujuan
Memudahkan seseorang untuk mengetahui mereka adalah termasuk dalam golongan seseorang yang berkepribadian seperti apa.


B. URAIAN MATERI

Makna Kepribadian menurut pengertian sehari-hari :

Dalam kehidupan sehari-hari, kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu. Sebagai contoh : orang yang pemalu disebut "berkepribadian pemalu", orang supel "berkepribadian supel", orang yang plin-plan "tidak punya kepribadian" dan sebagainya.


Definisi Kepribadian menurut Psikologi :

Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.


Ekstraversi dan Introversi

Berkas:Personality Continuum Scale.jpg

Dalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia berdasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya. Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Jung (1920), dalam bukunya yang berjudul Psychologische Typen.
Secara umum, yang ekstrover mendapatkan gairah (atau energi) dari interaksi sosial.  biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.
Sedangkan Introver, di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri. Introver biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih peduli tentang dalam dunia mereka sendiri.
Diantara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstrover Carl Jung menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver.

Struktur Kepribadian :

Berkas:Eysenck-traits.jpg

Eysenk berpendapat bahwa kebanyakan ahli-ahli teori kepribadian terlalu banyak mengemukakan variabel-variabel kompleks dan tidak jelas. Pendapat ini dikombinasikan dengan analisisnya, yaitu dengan analisis faktor yang telah menghasilkan sistem kepribadian yang ditandai oleh adanya sejumlah kecil dimensi-dimensi pokok yang didefinisikan dengan teliti dan jelas.
Kepribadian sebagai organisasi tingkah laku dipandang Eysenck memiliki empat tingkatan hierarki, berturut-turut dari hierarki yang tinggi ke hierarki yang rendah:
  • Hierarki tertinggi : Tipe/Supertraits, kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu dimensi yang luas.
  • Hierarki kedua : Trait, kumpulan  kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang penting dan permanen.
  • Hierarki ketiga : Kebiasaan tingkah  atau berpikir, kumpulan respon spesifik, tingkah laku/pikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
  • Hierarki terendah : Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Dilihat dari hubungan hierarki diatas, maka dapat disimpulkan bahwa antar bagian dari hierarki kepribadian tersebut terjadi interaksi dan saling berpengaruh antar satu dengan yang lainnya. contoh : adanya interaksi antara bagian kepribadian yang disebut sebagai specific response dan habitual response. Dimana yang disebut sebagai specific response yakni perilaku atau pikiran individual yang bisa mencirikan sebuah pribadi atau tidak, misal seorang siswa yang menyelesaikan tugas membaca. Sedangkan habitual response dapat dimaknai sebagai respon yang terus berlansung di bawah kondisi yang sama, misal jika seorang siswa seringkali berusaha sampai suatu tugas selesai dikerjakannya. Habitual response ini dapat berubah-ubah ataupun dapat menetap.
Setelah mengetahui penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk membuat perilaku tertentu atau specific response menjadi sebuah kebiasaa tertentu atau habitual response maka perlu adanya pengulangan perilaku tertentu tersebut hingga beberapa kali. Sedangkan jika individu tersebut tidak menginginkan perilaku tertentu itu menjadi sebuah habitual response atau sebuah kebiasaan, maka tidak diperlukan pengulangan perilaku hingga berkali-kali. Dan hubungan serta interaksi juga berlaku pada bagian kepribadian Eysenck yang lain, seperti tipe dan trait.

Ciri-ciri Kepribadian :

Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Kata kunci dari pengertian kepribadan adalah penyesuaian diri.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal. Salah satunya Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup :
  • Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhhi etika perilaku, konsisten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
  • Temperamen, yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-ransangan yang datang dari lingkungan.
  • Sikap : sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif, atau ambivalen.
  • Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan.
  • Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan.
 Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :
1. Kepribadian Sehat
  • Mampu menilai diri sendiri secara realistik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
  • Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
  • Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang  dan mereaksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superirity complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustasi, tetapi dengan sikap optimistik.
  • Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapi.
  • Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungan.
  • Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif, tidak destruktif (merusak).
  • Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan ketrampilan.
  • Berorientasi keluar (ekstroversi); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain.
  • Penerima sosial; ma berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap  bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
  • Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
  • Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerima), dan affection (kasih sayang).
2. Kepribadian yang tidak sehat
  • Mudah marah (tersinggung)
  • Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
  • Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
  • Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang.
  • Ketidakmampuan untuk menghindar dari pelaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
  • Kebiasaan berbohong
  • Hiperaktif
  • Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
  • Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
  • Sulit tidur
  • Kurang memiliki rasa tanggung jawab
  • Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
  • Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
  • Pesimis dalam menghadapi kehidupan
  • Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
Faktor-faktor Penentu Kepribadian

  • Faktor Keturunan
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.

  • Faktor Lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami.

Cara Identifikasi Kepribadian

Berkas:Hollanders model.png
Terdapat sejumlah upaya awal untuk mengidentifiksi sifat-sifat utama yang mengatur perilaku. Dua pengecualian adalah Myers-Briggs Type Indicator dan Model Lima Besar.

  • Myers-Briggs Type Indocator
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah tes kepribadian menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian

  • Model Lima Besar
Faktor-faktor lima besar mencakup ekstraversi (extraversion), mudah akur dan bersepakat (agreeableness), sifat berhati-hati (neuroticism), stabilitas emosi (conscientiousness), dan terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience).

Menilai Kepribadian

Berkas:Rorschach inkblots.jpg

Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian :
  • Survei mandiri
  • Survei peringkat oleh pengamat
  • Ukuran proyeksi (Rorschach Inkblot test dan Thematic Apperception Test)

Sifat Kepribadian Utama yang memengaruhi perilaku organisasi
1. Evaluasi Inti Diri
    Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka

2. Machiavellianisme
    Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses.

3. Narsisisme
    Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri.

4. Pemantauan Diri
    Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal.

5. Kepribadian Tipe A
     Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.
Karakteristik tipe A adalah:
  • selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat;
  • merasa tidak sabaran;
  • berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
  • tidak dapat menikmati waktu luang;
  • terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.
6. Kepribadian Proaktif
    Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.


C. KESIMPULAN
Setiap orang pasti memiliki Kepribadian yang berbeda-beda, tergantung dari faktor yang mempengaruhinya.

D. REFERNSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian#cite_note-inti-12

Alhamdulillahirrabbil'alamin...
Demikian materi tentang Kepribadian ini yang dapat saya sampaikan, apabila ada susunan kata dalam penulisan yang kurang berkenan, saya mengucapkan mohon maaf.
Semoga bermanfaat 😊😊😊

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

0 komentar:

Posting Komentar