Sabtu, 03 Maret 2018

MENGENAL FIREWALL


Assalamu'alaikum Wr. Wb


Selamat sore teman...
Kali ini  saya akan menuliskan meteri tentang Firewall.
Berikut ini materinya...


A. PENDAHULUAN


1. Pengertian


Firewall (Tembok api, tembok pelindung atau dinding api) adalah suatu sistem yang dirancang untuk mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam suatu jaringan internet.


2. Latar Belakang


Banyaknya situs-situs yang negatif dan tidak berguna


3. Maksud dan Tujuan


Agar dapat memblokir situs-situs yang bersifat negatif dan tidak berguna


B. URAIAN MATERI


Adapun fungsi Firewall di dalam jaringan adalah sebagai berikut :
  1. Packet Filtering : memeriksa header dari paket TCP/IP ( tergantung arsitektur jaringannya, dalam contoh ini adalah TCP IP ) dan memutuskan apakah data ini memiliki akses ke jaringan.
  2. Network Address Translation ( NAT ) : biasanya sebuah jaringan memiliki sebuah IP public dan di dalam jaringan sendiri memiliki IP tersendiri. Firewall berfungsi untuk meneruskan paket data dari luar jaringan ke dalam jaringan dengan benar sesuai IP komputer lokal.
  3. Application Proxy : firewall bisa mendeteksi protocol aplikasi tertentu yang lebih spesifik.
  4. Traffic management : mencatat dan memantau trafik jaringan


Pada RouterOS MikroTik terdapat sebuah fitur yang disebut dengan 'Firewall'. Fitur ini banyak digunakan untuk melakukan filtering akses (Filter Rule), Forwarding (NAT), dan juga untuk menandai koneksi maupun paket dari trafik data yang melewati router (Mangle). Supaya fungsi dari fitur firewall ini dapat berjalan dengan baik, kita harus menambahkan rule-rule yang sesuai. Terdapat sebuah parameter utama pada rule di fitur firewall ini yaitu 'Chain'. Parameter ini memiliki kegunaan untuk menetukan jenis trafik yang akan di-manage pada fitur firewall dan setiap fungsi pada firewall seperti Filter Rule, NAT, Mangle memiliki opsi chain yang berbeda.


Pengisian parameter chain pada dasarnya mengacu pada skema “Traffic Flow” dari Router. Jadi kita harus mengenali terlebih dahulu jenis trafik yang akan kita manage menggunakan firewall. chain bisa dianaloginkan sebagai tempat admin mencegat sebuah trafik, kemudian melakukan firewalling sesuai kebutuhan.


1. FILTER RULES
Filter rule biasanya digunakan untuk melakukan kebijakan boleh atau tidaknya sebuah trafik ada dalam jaringan, identik dengan accept atau drop. Pada menu Firewall → Filter Rules terdapat 3 macam chain yang tersedia. Chain tersebut antara lain adalah Forward, Input, Output. Adapun fungsi dari masing-masing chain tersebut adalah sebagai berikut:
- Forward :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang hanya melewati router. Misalnya trafik dari jaringan public ke local atau sebaliknya dari jaringan local ke public, contoh kasus seperti pada saat kita melakukan browsing. Trafik laptop browsing ke internet dapat dimanage oleh firewall dengan menggunakan chain forward.
- Input :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang masuk ke dalam router melalui interface yang ada di router dan memiliki tujuan IP Address berupa ip yang terdapat pada router. Jenis trafik ini bisa berasal dari jaringan public maupun dari jaringan lokal dengan tujuan router itu sendiri.  Contoh: Mengakses router menggunakan winbox, webfig, telnet baik dari Public maupun Local.
- Output :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang keluar dari router. Dengan kata lain merupakan kebalikan dari 'Input'. Jadi trafik yang berasal dari dalam router itu sendiri dengan tujuan jaringan Public maupun jaringan Local.Misal dari new terminal winbox, kita ping ke ip google. Maka trafik ini bisa ditangkap dichain output.

2. NAT (Network Address Translation)
Pada menu Firewall → NAT terdapat 2 macam opsi chain yang tersedia, yaitu dst-nat dan src-nat. Dan fungsi dari NAT sendiri adalah untuk melakukan pengubahan Source Address maupun Destination Address. Kemudian fungsi dari masing-masing chain tersebut adalah sebagai berikut:
- dstnat :
Memiliki fungsi untuk mengubah destination address pada sebuah paket data. Biasa digunakan untuk membuat host dalam jaringan lokal dapat diakses dari luar jaringan (internet) dengan cara NAT akan mengganti alamat IP tujuan paket dengan alamat IP lokal. Jadi kesimpulan fungsi dari chain ini adalah untuk mengubah/mengganti IP Address tujuan pada sebuah paket data.
-srcnat :
Memiliki fungsi untuk mengubah source address dari sebuah paket data. Sebagai contoh kasus fungsi dari chain ini banyak digunakan ketika kita melakukan akses website dari jaringan LAN. Secara aturan untuk IP Address local tidak diperbolehkan untuk masuk ke jaringan WAN, maka diperlukan konfigurasi 'srcnat' ini. Sehingga IP Address lokal akan disembunyikan dan diganti dengan IP Address public yang terpasang pada router.

3. MANGLE
Pada menu Firewall → Mangle terdapat 4 macam pilihan untuk chain, yaitu Forward, Input, Output, Prerouting, dan Postrouting. Mangle sendiri memiliki fungsi untuk menandai sebuah koneksi atau paket data, yang melewati route, masuk ke router, ataupun yang keluar dari router. Pada implementasinya Mangle sering dikombinasikan dengan fitur lain seperti Management Bandwith, Routing policy, dll. Adapun fungsi dari masing-masing chain yang ada pada mangle adalah sebagai berikut:
- Forward, Input, Output :
Untuk penjelasan mengenai Forward, Input, dan Output sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang telah diuraikan pada Filter rules diatas. Namun pada Mangle, semua jenis trafik paket data forward, input, dan output bisa ditandai berdasarkan koneksi atau paket atau paket data.
- Prerouting :
Merupakan sebuah koneksi yang akan masuk kedalam router dan melewati router. Berbeda dengan input yang mana hanya akan menangkap trafik yang masuk ke router. Trafik yang melewat router dan trafik yang masuk kedalam router dapat ditangkap di chain prerouting.
- Postrouting :
Kebalikan dari prerouting, postrouting merupakan koneksi yang akan keluar dari router, baik untuk trafik yang melewati router ataupun yang keluar dari router.




C
ONNECTION STATE

Jika
kita tidak ingin ada paket - paket invalid lalu lalang di jaringan kita, kita juga bisa melakukan filtering dengan mendefinisikan parameter connection state. Paket invalid merupakan paket yang tidak memiliki koneksi dan tidak berguna sehingga hanya akan membebani resource jaringan. Kita bisa melakukan drop terhadap paket - paket ini dengan mendefinisikan  parameter connection state.

ADDRESS LIST

Ada saat dimana kita ingin melakukan filtering terhadap beberapa ip yang tidak berurutan atau acak. Apabila kita buat rule satu per satu, tentu akan menjadi hal yang melelahkan. Dengan kondisi seperti ini, kita bisa menerapkan grouping IP membuat "address list". Pertama, buat daftar ip di address list, kemudian terapkan di filter rule Anda. Opsi untuk menambahkan parameter "Address List" di firewall ada di tab Advanced. Ada 2 tipe address list, "Src. Address List" dan "Dst. Address List. Src Address List adalah daftar sumber ip yang melakukan koneksi, Dst Address List adalah ip tujuan yang hendak diakses.
LAYER 7 PROTOKOL

Jika Anda familiar dengan regexp, Anda juga bisa menerapkan filtering pada layer7 menggunakan firewall filter. Di mikrotik, penambahan regexp bisa dilakukan di menu Layer 7 Protocol. Setelah Anda menambahkan regexp, Anda bisa melakukan filtering dengan mendefinisikan Layer 7 Protocol pada rule filter yang Anda buat. Perlu diketahui bahwa penggunaan regexp, akan membutuhkan recource CPU yang lebih tinggi dari rule biasa.

C. KESIMPULAN

Supaya fungsi dari fitur firewall ini dapat berjalan dengan baik, kita harus menambahkan rule-rule yang sesuai.


D. REFERENSI


Demikian yang dapat saya tuliskan dalam artikel kali ini. Semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

0 komentar:

Posting Komentar