Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat sore teman...
Kali ini saya akan menuliskan
meteri tentang Firewall.
Berikut ini materinya...
A. PENDAHULUAN
1. Pengertian
Firewall (Tembok api, tembok
pelindung atau dinding api) adalah suatu sistem yang dirancang untuk
mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam suatu
jaringan internet.
2. Latar Belakang
Banyaknya situs-situs yang negatif
dan tidak berguna
3. Maksud dan Tujuan
Agar dapat memblokir situs-situs
yang bersifat negatif dan tidak berguna
B. URAIAN MATERI
Adapun fungsi Firewall di dalam
jaringan adalah sebagai berikut :
-
Packet Filtering : memeriksa header dari paket TCP/IP ( tergantung arsitektur jaringannya, dalam contoh ini adalah TCP IP ) dan memutuskan apakah data ini memiliki akses ke jaringan.
-
Network Address Translation ( NAT ) : biasanya sebuah jaringan memiliki sebuah IP public dan di dalam jaringan sendiri memiliki IP tersendiri. Firewall berfungsi untuk meneruskan paket data dari luar jaringan ke dalam jaringan dengan benar sesuai IP komputer lokal.
-
Application Proxy : firewall bisa mendeteksi protocol aplikasi tertentu yang lebih spesifik.
-
Traffic management : mencatat dan memantau trafik jaringan
Pada
RouterOS MikroTik terdapat sebuah fitur yang disebut dengan
'Firewall'.
Fitur ini banyak digunakan untuk melakukan filtering akses
(Filter
Rule),
Forwarding (NAT),
dan juga untuk menandai koneksi maupun paket dari trafik data yang
melewati router (Mangle).
Supaya fungsi dari fitur firewall ini dapat berjalan dengan baik,
kita harus menambahkan rule-rule yang sesuai. Terdapat sebuah
parameter utama pada rule di fitur firewall ini yaitu 'Chain'.
Parameter ini memiliki kegunaan untuk menetukan jenis trafik yang
akan di-manage pada fitur firewall dan setiap fungsi pada firewall
seperti Filter
Rule,
NAT,
Mangle
memiliki opsi chain yang berbeda.
Pengisian
parameter chain pada dasarnya mengacu pada skema “Traffic
Flow”
dari Router. Jadi kita harus mengenali terlebih dahulu jenis trafik
yang akan kita manage
menggunakan firewall. chain bisa dianaloginkan sebagai tempat admin
mencegat sebuah trafik, kemudian melakukan firewalling sesuai
kebutuhan.
Filter
rule biasanya digunakan untuk melakukan kebijakan boleh atau tidaknya
sebuah trafik ada dalam jaringan, identik dengan accept atau drop.
Pada menu Firewall
→ Filter Rules
terdapat 3 macam chain yang tersedia. Chain tersebut antara lain
adalah Forward,
Input,
Output.
Adapun fungsi dari masing-masing chain tersebut adalah sebagai
berikut:
- Forward
:
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang hanya melewati
router. Misalnya trafik dari jaringan public ke local atau sebaliknya
dari jaringan local ke public, contoh kasus seperti pada saat kita
melakukan browsing. Trafik laptop browsing ke internet dapat dimanage
oleh firewall dengan menggunakan chain forward.
- Input
:
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang masuk ke dalam
router melalui interface yang ada di router dan memiliki tujuan IP
Address berupa ip yang terdapat pada router. Jenis trafik ini bisa
berasal dari jaringan public maupun dari jaringan lokal dengan tujuan
router itu sendiri. Contoh: Mengakses router menggunakan
winbox, webfig, telnet baik dari Public maupun Local.
- Output
:
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang keluar dari router.
Dengan kata lain merupakan kebalikan dari 'Input'. Jadi trafik yang
berasal dari dalam router itu sendiri dengan tujuan jaringan Public
maupun jaringan Local.Misal dari new terminal winbox, kita ping ke ip
google. Maka trafik ini bisa ditangkap dichain output.
2. NAT (Network Address Translation)
Pada
menu Firewall
→ NAT
terdapat 2 macam opsi chain yang tersedia, yaitu dst-nat
dan src-nat.
Dan fungsi dari NAT sendiri adalah untuk melakukan pengubahan Source
Address
maupun Destination
Address.
Kemudian fungsi dari masing-masing chain tersebut adalah sebagai
berikut:
- dstnat
:
Memiliki fungsi untuk mengubah destination address pada sebuah paket
data. Biasa digunakan untuk membuat host dalam jaringan lokal dapat
diakses dari luar jaringan (internet) dengan cara NAT akan mengganti
alamat IP tujuan paket dengan alamat IP lokal. Jadi kesimpulan fungsi
dari chain ini adalah untuk mengubah/mengganti IP Address tujuan pada
sebuah paket data.
-srcnat
:
Memiliki fungsi untuk mengubah source address dari sebuah paket data.
Sebagai contoh kasus fungsi dari chain ini banyak digunakan ketika
kita melakukan akses website dari jaringan LAN. Secara aturan untuk
IP Address local tidak diperbolehkan untuk masuk ke jaringan WAN,
maka diperlukan konfigurasi 'srcnat' ini. Sehingga IP Address lokal
akan disembunyikan dan diganti dengan IP Address public yang
terpasang pada router.
3. MANGLE
Pada
menu Firewall
→ Mangle terdapat
4 macam pilihan untuk chain, yaitu Forward,
Input,
Output,
Prerouting,
dan Postrouting.
Mangle sendiri memiliki fungsi untuk menandai sebuah koneksi atau
paket data, yang melewati route, masuk ke router, ataupun yang keluar
dari router. Pada implementasinya Mangle sering dikombinasikan dengan
fitur lain seperti Management
Bandwith,
Routing
policy,
dll. Adapun fungsi dari masing-masing chain yang ada pada mangle
adalah sebagai berikut:
- Forward,
Input, Output
:
Untuk penjelasan mengenai Forward, Input, dan Output sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan apa yang telah diuraikan pada Filter rules
diatas. Namun pada Mangle, semua jenis trafik paket data forward,
input, dan output bisa ditandai berdasarkan koneksi atau paket atau
paket data.
- Prerouting
:
Merupakan sebuah koneksi yang akan masuk kedalam router dan melewati
router. Berbeda dengan input yang mana hanya akan menangkap trafik
yang masuk ke router. Trafik yang melewat router dan trafik yang
masuk kedalam router dapat ditangkap di chain prerouting.
- Postrouting
:
Kebalikan dari prerouting, postrouting merupakan koneksi yang akan
keluar dari router, baik untuk trafik yang melewati router ataupun
yang keluar dari router.
CONNECTION STATE
Jika kita tidak ingin ada paket - paket invalid lalu lalang di jaringan kita, kita juga bisa melakukan filtering dengan mendefinisikan parameter connection state. Paket invalid merupakan paket yang tidak memiliki koneksi dan tidak berguna sehingga hanya akan membebani resource jaringan. Kita bisa melakukan drop terhadap paket - paket ini dengan mendefinisikan parameter connection state.
ADDRESS
LIST
Ada saat dimana kita ingin melakukan filtering terhadap beberapa ip yang tidak berurutan atau acak. Apabila kita buat rule satu per satu, tentu akan menjadi hal yang melelahkan. Dengan kondisi seperti ini, kita bisa menerapkan grouping IP membuat "address list". Pertama, buat daftar ip di address list, kemudian terapkan di filter rule Anda. Opsi untuk menambahkan parameter "Address List" di firewall ada di tab Advanced. Ada 2 tipe address list, "Src. Address List" dan "Dst. Address List. Src Address List adalah daftar sumber ip yang melakukan koneksi, Dst Address List adalah ip tujuan yang hendak diakses.
LAYER
7 PROTOKOL
Jika Anda familiar dengan regexp, Anda juga bisa menerapkan filtering pada layer7 menggunakan firewall filter. Di mikrotik, penambahan regexp bisa dilakukan di menu Layer 7 Protocol. Setelah Anda menambahkan regexp, Anda bisa melakukan filtering dengan mendefinisikan Layer 7 Protocol pada rule filter yang Anda buat. Perlu diketahui bahwa penggunaan regexp, akan membutuhkan recource CPU yang lebih tinggi dari rule biasa.
C. KESIMPULAN
Supaya fungsi dari fitur firewall ini dapat berjalan dengan baik,
kita harus menambahkan rule-rule yang sesuai.
D. REFERENSI
Demikian yang dapat saya tuliskan dalam artikel kali ini. Semoga
dapat membantu dan bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
0 komentar:
Posting Komentar